BAIK DAN BURUK JEROAN
Dampak Buruk Jeroan
Yang termasuk jeroan ialah hati, jantung, ginjal, babat, dan paru.
Jeroan telah menjadi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bahkan saking
favoritnya jeroan-jeroan ini sampai-sampai pemerinta juga mengijinkan
impor jeroan, yang umunya berasal dari Selandia Baru dan Australia
karena kebetulan unsur dari daging sapi itu memang tidak di komsumsi di
kedua negara itu, dan bisa dikatakan pula kalau Indonesia menjadi
“tempat pembuangan” daging sisa mereka. Dengan kenyataan seperti itu,
maka tak heran dari tahun ke tahun penderita penyakit yang disebabkan
kolesterol, seperti stroke makin bertumbuh pesat di negeri ini.
Nah, dibawah ini akan saya sebutkan beberapa dampak buruk dari jeroan itu.
1.Mengandung Kolesterol
Kolesterol adalah fraksi lemak yang selalu terdapat dalam aliran darah
dan seluruh sel dalam tubuh. Kadar kolesterol yang ideal yaitu 200
mg/c11. Kadar kolesterol yang berlebih dalam darah sangat berbahaya
karena menyebabkan plak pada pembuluh darah arteri sehingga terjadi
penyempitan yang disebut atherosklerosis. Akibatnya akan meningkatkan
resiko terkena penyakit jantung koroner atau stroke. Jenis jerohan yang
mengandung kholesterol sangat tinggi adalah otak, hati dan usus.
2. Mengandung Purin
Jeroan memiliki kandungan purin yang cukup tinggi, antara 100-1000
mg/100 gr bahan pangan. Apabila dikonsumsi, kadar asam urat dalam darah
akan bertambah, bahkan melebihi batas normal (diatas 7 mg/dL), akibatnya
akan memicu terjadinya penyakit asam urat (gout).
3. Mengandung Logam Berat (Pb) Timbal
Logam berat timbal mengendap di ginjal dan hati sapi dikarenakan
pencemaran saat di peternakan dan juga saat pemberian pakan. Logam berat
merupakan komponen alami yang terdapat di kulit bumi yang tidak dapat
didegradasi ataupun dihancurkan dan merupakan zat yang berbahaya karena
dapat terjadi bioakumulasi. Bioakumulasi adalah peningkatan konsentrasi
zat kimia dalam tubuh mahluk hidup dalam waktu yang cukup lama,
dibandingkan dengan konsentrasi zat kimia yang terdapat di alam.
Apabila Pb (Timbal) masuk kedalam saluran pencernaan akan diabsorpsi
oleh dinding usus kemudian masuk ke dalam darah dan berikatan dengan
hemoglobin yang menghambat pembentukan sel darah merah sehingga sel
darah merah mudah pecah dan menyebabkan anemia.
Positif Dari Mengosumsi Jeroan
Layaknya hal lain di dunia ini yang saling berpasangan, begitu juga
jeroan. Karena disamping dampak negatifnya yang membahayakan kesehatan,
jeroan juga memiliki manfaat-manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh. Ada
beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh terkandung di dalam jeroan,
diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Vitamin
utama yang ada dalam jerohan yaitu vitamin B khususnya vitamin B1 B12 ,
asam folat. Selain itu adalah vitamin A terutama pada hati. Sedangkan
mineral yang terdapat dalam jerohan diantaranya zat besi, potasium,
magnesium, fosfor, zinc dan lain sebagainya.
Berikut ini manfaat-manfaat dari jeroan;
1. Mencegah dan Mengatasi Anemia
Pada hati terdapat asam folat dan zat besi, yang sangat dibutuhkan bagi
para penderita anemia atau kurang darah. Karena asam folat merupakan
bahan essensial untuk sintesis DNA dan RNA yang penting untuk
metabolisme inti sel terma suk sel darah merah. Sedangkan zat besi
merupakan unsur yang penting dalam pembentukan sel darah merah
(Hemoglobin).
2. Menyehatkan Otak
Di hati, jantung dan ginjal mengandung banyak vitamin B yang sangat berguna bagi kesehatan otak.
3. Baik Bagi Ibu Hamil
Seperti disebutkan di atas jeroan mengadung asam folat dan zat besi.
Kedua zat ini sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena kebutuhan
kandungan gizi yang tinggi. Namun, meski begitu harus dikontrol pula
komsumsinya dikarenakan kandungan kolesterol yang tinggi di dalam
jeroan, yang bisa pula membahayakan ibu hamil.
4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Zinc dan vitamin A pada sebagian jeroan sangat baik untuk memelihara
kesehatan jaringan epitel termasuk endotelium pada pembuluh darah. Kedua
zat gizi tersebut membantu mencegah kerusakan pembuluh darah dan juga
secara signifikan membantu meningkatkan system kekebalan tubuh.
Di atas telah saya sebutkan beberapa poin yang menjadi sisi buruk dan
manfaat dari mengkomsumsi jeroan sapi. Tinggal sekarang apa yang kalian
pilih karena meski seberapa buruk atau seberapa baiknya mengomsumsi
jeroan, tetap hal itu kembali kepada pilihan pribadi masing-masing.
Tapi ada satu poin, yang bisa menjadi satu bahan pembelajaran, yaitu
satu pelajaran dari dosen legendaris saya itu. Di usia beliau yang telah
menginjak usia sekitar 70 tahun, masih sehat dan masih bugar dalam
mengajar di kelas, serta ia masih memiliki ingatan yang baik. Hal itu
bisa terjadi karena beliau tidak pernah lagi memakan segala macam jeroan
semenjak pertemuannya dengan kapten kapal AL sekutu puluhan tahun
silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih.